Boleh Mengharapkan Kematian dan Meminta-nya Demi Menyelamatkan Agama





KHASANAHAKHIRZAMAN.COM - Menurut saya, hal ini tidak bertentangan dengan apa yang saya jelaskan sebelumnya, tidak ada seorang nabi pun yang pernah mengharapkan kematian selain nabi Yusuf. ketika merasa sudah mendapatkan kenikmatan-kenikmatan yang sempurna dan berhasil meraih segalanya, Yusuf rindu untuk segera bertemu dengan Tuhanya. Karena itulah ia berkata seperti yang dikutip dalam Surah Yusuf ayat 101,'' Ya Tuhanku, Sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebagian tabir mimpi,'' karena itulah, ia sudah ingin sekali bertemu dengan Tuhannya yang Maha Perkasa lagi Maha Agung.''

Sedangkan di Artikel sebelumnya Larangan Berdoa Mengharapkan Kematian Karena Ditimpa Cobaan Ekonomi Maupun Kesehatan Hal itu bisa terjadi disebabkan keadaan manusia yang sudah sangat memprihatinkan karena sudah sangat minimnya akhlak dan hilangnya nilai-nilai agama. sementara yang bersangkutan sudah tidak berdaya mengatasinya. jadi, bukan karena penderitaan yang menimpanya, baik yang menyangkut soal kesehatan, ekonomi, maupun yang lainya. Hal ini diperjelas oleh doa yang pernah dipanjatkan Rasulullah,
'' Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu agar bisa melakukan kebajikan-kebajikan, meninggalkan kemungkaran-kemungkaran, dan mencintai orang-orang miskin. dan jika Engkau telah menghendaki fitnah kepada manusia, tolong panggil aku menghadap-Mu tanpa terkena fitnah.'' (HR. Ahmad, Tirmidzi,dan Malik)

hal itu juga semakin diperjelas oleh doa yang pernah dipanjatkan Umar ibnul-Khoththab ra dalam riwayat Malik pada kidab Al-Muwatha, '' Ya Allah, kekuatanku telah melemah, usiaku sudah tua, dan rakyatku telah menyebar ke mana-mana. karena itu, panggillah aku menghadap-Mu bukan sebagai pemimpin yang tidak bertanggung jawab dan lalai.'' dan tidak genap satu bulan, umar pun berpulang ke rahmatullah.

        Mintalah segera kematian karna enam hal. Yakni maraknya istri orang-orang bodoh, banyaknya syarat, maraknya penjualan hukum, diremehkannya darah, maraknya pemutusan hubungan kekeluargaan, dan banyaknya anak-anak muda yang menjadikannya Al-Qur'an sebagai permainan, sampai-sampai mereka menyuruh orang untuk melagukan Al-Qur'an kepada mereka meskipun mereka adalah orang yang sangat minim pengetahuannya.'' (HR. Ahmad)

Demikian Mudah-mudahan bermanfaat khususnya untuk diri saya, apabila ada yang salah datangnya dari saya sendiri dan yang benar semuanya dari Allah SWT. Wassalamualaikum Wr.Wb

Comments