Menalkin Mayit dengan Kalimat 'La Ilaha Illallah.'

KHASANAAKHIRZAMAN. COM - Menalkin orang yang hendak meninggal dunia dengan kalimat tersebut hukumnya sunnah ma'tsur yang telah diamalkan oleh kaum muslimin. Hal itu dimaksudkan supaya kalimat terakhir yang diucapkannya ialah La Ilaha Illallah (Tidak ada tuhan selain Allah) sehingga ia mendapatkan kebahagiaan di akhirat, dan supaya ia termasuk orang yang di singgung dalam sabda Nabi saw.,''Barangsiapa yang ucapan terakhirnya kalimat La Illaha Illallah, maka ia masuk surga.'' (Hadist ini diriwayatkan oleh Abu Daud dari Mu'adz bin Jabal, dan dinilai sahih oleh Abu Muhammad alias Abdul Haq. Hendaklah orang yang sedang menghadapi ajal itu diingatkan pada sesuatu yang dapat mengusir setan yang ingin membatalkan akidahnya.

Apabila orang yang tengah menghadapi ajal tersebut sudah membaca kalimat syahadat yang diajarkan satu kali saja, jangan disuruh mengulangi supaya ia tidak merasa gelisah. Para ulama justru tidak suka memperbanyak talkin dengan cara terus mendesaknya. 

Ibnul Mubarak mengatakan, ''Talkinlah orang yang akan mati dengan membaca kalimat La Illaha Illallah. Dan jika ia sudah mengucapakannya, maka biarkanlah dia.''Di kemukakan oleh al-Baghawi dalam Syarah as-Sunnah (V/296).

Abu Muhammad alias Abdul Haq mengatakan,''Jika didesak terus mengucapkan kalimat tersebut, padahal ia sudah mengucapkannya satu kali, hal itu dikhawatirkan membuatnya merasa gelisah lalu dimanfaatkan oleh setan, sehingga menyebabkan ia mendapati su'ul khatimah.'' Demikian yang diperintahkan oleh Ibnul Mubarak untuk diperhatikan

Kata al-Hasan,''Ibnul Mubarak pernah berpesan kepadaku, ''Talkinlah aku, dan jangan kamu ulang-ulangi, kecuali aku sudah berbicara yang lain lagi,''

Tujuan talkin ialah agar seseorang meninggal dunia dalam keadaan hatinya hanya ada Allah. Jadi, masalahnya terfokus pada hati. Amalan hatilah yang diperhitungkan dan yang bisa membawa keselamatan. Gerakan bibirnya hakekatnya hanyalah ungkapan hati yang tidak ada gunanya.

Menurut saya, talkin juga bisa dengan cara membaca hadist yang terkait jika yang hendak meninggal dunia misalnya adalah seorang ulama besar, seperti yang diceritakan oleh Abu Nu'aim berikut ini.

Diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Sa'id al-Khudri bahwa Rasulullah bersabda,''Talkinlah orang-orang yang mati di antara kalian dengan kalimat La Ilaha Illallah.'' 

Diriwayatkan oleh Ibnu Abud Dun-ya dari Zaid bin Aslam, dari Utsman bin Affan bahwa Rasulullah bersabda,''Apabila seseorang sedang menghadapi ajal kematian, talkinlah ia dengan kalimat La Ilaha Illallah. Karena, setiap hamba yang pada akhir hidupnya membaca kalimat tersebut, niscaya hal itu merupakan bekalnya menuju surga.''

Menalkin orang yang akan menjadi mayat dan mengingatkannya kembali pada kalimat Syahadat merupakan keharusan, kendatipun yang bersangkutan dalam keadaan sangat sadar. Diriwayatkan oleh Hafizh Abu Nu'aim dari Makhul, dari Watsilah ibnul-Asqa', bahwa Nabi saw. bersabda, ''Hadirilah pada orang-orang yang hendak menjadi mayat di antara kalian dan talkinilah mereka dengan kalimat La illaha Illallah. Beri mereka kabar gembira dengan surga, karena pada situasi menjelang kematian itu orang yang sangat bijaksana baik laki-laki maupun wanita akan kebingungan, dan setan sangat dekat kepada manusia. Demi Allah yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, pandangan malaikat maut itu lebih dahsyat sakitnya daripada seribu pukulan pedang. Demi Allah yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, setiap nyawa seorang hamba yang keluar dari dunia rasa sakitnya akan melanda ke sekujur tubuh.''